Manusia
Manusia atau orang dapat
diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan,
atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa
Latin yang berarti "manusia yang tahu"),
sebuah spesies primatadari
golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan
tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsepjiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan
ketuhanan atau makhluk
hidup; dalammitos,
mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan,
mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka
dalam masyarakat majemuk serta
perkembangan teknologinya,
dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan
satu sama lain serta pertolongan.
Manusia
dan Kasih
Kasih sayang
adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Apabila suatu hubungan cinta diakhiri dengan sebuah pernikahan maka hal ini
akan menimbulkan perasaan yang lebih dewasa lagi dan juga menuntut agar
suatu hubungan tersebut lebih bertanggung jawab, perasaan inilah yang disebut
dengan kasih sayang. Berbicara soal mengenai kasih sayang tentu tak lepas dari
cinta. Oleh karenanya antara kasih sayang, cinta dan kemesraan tak bisa pisah-pisahkan
meskipun semua beda penegertian, sebab semuanya saling mengaitkan.
Cinta
dan kasih sayang adalah salah satu kebutuhan manusia yang paling asasi. Dengan
cinta dan kasih sayang dapat menciptakan suasana damai dan tentram, namun cinta
dan kasih sayang bisa bernilai sebaliknya yang dapat menimbulkan peperangan.
Misalnya jika negara kita diserang oleh negara lain, karena rasa cinta kepada
bangsa dan sayang kepada keluarga atau rekan kita yang menjadi korban maka kita
akan rela berperang. Cinta dan kasih sayang bernilai sangat universal. Cinta
dan kasih sayang adalah bahasa zaman yang tak pernah lekang olehnya.
Sepintas
cinta dan kasih sayang akan berdampak kepada rasa aman dan damai, akan tetapi
di sisi lain perasaan cinta berdasarkan suatu keadaan konflik kepentingan dapat
menimbulkan malapetaka yang sangat berlawanan dari makna cinta dan kasih
sayang. Pemaparan di atas menggambarkan rasa cinta dan kasih sayang tersebut
ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi dapat menciptakan rasa tenteram dan
damai, akan tetapi di sisi lain dapat menimbulkan rasa takut dan malapetaka dan
kehancuran.
Manusia
yang paling bermanfaat adalah manusia yang mampu memberikan cinta kasih
terhadap sesamanya. Tanpa kasih sayang, mustahil manusia dapat menciptakan
ketenteraman di kehidupnya. Kasih sayan adalah proses yang berjalan secara
manusiawi oleh tiap insan yang hidup di dunia. Jadi, kasih sayang adalah hak
dan kewajiban bagi setiap manusia untuk memperoleh kebahagiaan yang hakiki.
Manusia
dan Harapan
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan
tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan
kemampuan masing-masing, Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda,
biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai
harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang
itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat persamaam yaitu :
• keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
• pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat persamaam yaitu :
• keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
• pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Penyebab
Manusia Memiliki Harapan
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung
disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau
anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan
hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan
berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang
mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup.
•
Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dcngan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang
salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dcngan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang
salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
•
Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikimya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikimya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)
Manusia
dan Tanggung Jawab
A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut
kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.
Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah
berkewajiban menanggung,memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan
jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban
belajar. Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya.
Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya. Sudah tentu
bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggungjawabannya.
Bila pada ujian ia mendapat nilai A, B atau C itulah kadar
pertanggung-jawabannya.
Bila si mahasiswa malas belajar,
dan ia sadar akan hal itu. Tetapi ia tetap tidak mau Belajar dengan alasan
capek, segan dan lain-lain. Padahal ia menghadapi ujian.Ini berarti bahwa si
mahasiswa tidak memenuhi kewajibannya,berarti pula ia tidak bertanggung jawab.
Tanggung jawab adalah ciri
manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab
karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan
menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya.Untukmemperoleh
atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh
usaha melalui pendidikan,penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
B. MACAM-MACAM TANGGUNG
JAWAB
Manusia itu berjuang
memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak
lain. Untuk itu ia manghadapi manusia lain dalam
masyarakat atau menghadapi lingkungan alamo Dalam usahanya
itu manusia juga menuadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut
menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan
demikian tanggung jawab itu dapat
dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan
yang dibuatnya. Atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis
tanggung jawab, yaitu :
(a) Tanggung jawab terhadap diri
sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut
kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam
mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan
demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan
mengenai dirinya sendiri Menurut sifat dasamya manusia adalah
mahluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan
seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat
sendiri, perasaan sendiri angan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari
pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan
bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari
kesalahan, kekeliruan,baik yang disengaja maupun tidak.
Contoh:
Rudi membaca sambil
berjalan. Meskipun sebentar-sebentar ia melihat jalan, tetap
juga ia lengah, dan terperosok ke sebuah lobang.
kakinya terkilir. Ia menyesali dirinya sendiri akan kejadian itu.Ia harus beristirahat
dirumah beberapa hari. Konsekwensi tinggal di rumah beberapa hari
merupakan tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.
(b) Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan
masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri.
ayah-ibu dan anak-anak. dan juga orang lain yang
menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib
bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini
menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan. pendidikan, dan kehidupan.
Contoh :
Seorang ibu telah dikarunia
tiga anak, kemudian oleh sesuatu sebab suaminya
meninggal dunia, karena ia tidak mempunyai pekeIjaan/tidak
beketja pada waktu suaminya masih hidup
maka demi rasa tanggung jawabnya terhadap
keluarga ia melacurkan diri.
Ditinjau dari segi moral hal ini tidak
bisa diterima karena melacurkan diri tennasuk
tindakan di kutuk, tetapi dari segi
tanggung jawab ia tennasuk orang yang
dipuji. karena demi rasa tanggung jawabnya
terhadap keluarga ia rela berkorban menjadi
manusia yang hina dan dikutuk.
(c) Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak
bisa hidup tanpa bantuan manusia lain. sesuai dengan kedudukannya
sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan
manusia lain maka ia hams berkomunikasi
dengan manusia lain tersebut. Sehingga
dengan demikian manusia di sini merupakan anggota
masyarakat yang tentunya mempunyai mempunyai tanggung jawab
seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan
hidupnya dalam masyarakat tersebut Wajarlah apabila segala tingkah
laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat.
Contoh:
Hanafi terlalu congkak dan
sombong, ia mengejek dan menghina pakaian pengantin adat
Minangkabau. Ia tidak memakai pakaian itu, bahkan
penutup kepala yang dikeramatkan pun semula ditolak. Tetapi
setelah ada ancaman dari pihak pengiring, terpaksa Hanafi mau memakainya
juga. Di dalam peralatan itu hampir-hampir pernikahan
dibatalkan,karena timbul perselisihan antara pihak kaum
perempuan dengan pihak kaum laki-laki. Pangkalnya dari Hanafi
juga. Ia berkata pakaian mempelai yang masih sekarang
dilazimkan di negerinya, yaitu pakaian secara zaman dahulu,
disebutkannya cara anak komedi Istambul. Jika ia dipaksa memakai
secara itu, sukalah urung sahaja, demikian katanya
dengan pendek. Setelah timbul pertengkaran di dalam keluarga
pihaknya sendiri akhimya diterimalah, bahwa ia
memakai smoking, yaitu jas hitam, celana hitam, dengan berompi dan
berdasi putih. Tetapi waktu hendak menutup
kepalanya, sudah berselisih pula. Dengan
kekerasan ia menolak pakaian dester
suluk,yaitu pakaian orang Minangkabau. Bertangisan sekalipun
perempuan meminta supaya ia jangan menolak tanda
keminangkabauan yang satu, yaitu selama beralat saja. Jika peralatan
sudah selesai, bolehlah ia nanti memakai sekehendak hatinya pula. Hanafi tetap
menolak kehendak orang tua, ia tidak hendak menutup kepala,
karena lebih gila pula dari pada anak
komidi, bila memakai dester saluk dengan baju
smoking dan dasi. Setelah ibunya sendiri hilang sabamya dan
memukul-mukul dada di muka anak yang “terpelajar” itu, barulah Hanafi
menurut kehendak orang banyak, sambil mengeluh dan teringat akan badannya yang
sudah “tergadai”. Untunglah ia menurutkan hal menutup kepala itu, karena
sekalian pengantar dan pasuinandan (pengiring bangsa perempuan) sudah berkata
bahwa mereka talc sudi mengiringkan “mempelai didong”. Akhimya Hanafi
tunduk pula dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, Meskipun harus
bersitegang dahulu. Sebagai pertanggungjawaban kecongkakan dan
kesombongannya itu, Hanafi harus menerima rasa antipati dari
masyarakat Minangkabau yang sangat ketat terhadap adat itu (salah asuhan)
(d). Tanggung jawab kepada Bangsa
/ Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia,
tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat,
bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran
yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila
perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada
negara.
Contoh:
1) Dalam novel jalan tak ada
ujung karya Muchtar Lubis, Guru Isa yang tekenal sebagai guru yang baik,
terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya.
Perbuatan guru isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah
kalau perbuataan itu diketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan
pengadilan.
2) Kumbakarna menolak perintah
kakaknya, juga rajanya yaitu Rahwana untuk berperang melawan rama,
karena kakanya berbuat keburukan. Bukan main Rahwana. Ia membangkit-bangkitkan
hutang budi Kumbakama terhadap kerajan Alengka. Kumbakama menyadari
kedudukannya sebagai pang1ima perang, karena itu berangkat juga ia ke medan
perang menghadapi Rama. Akan tetapi ia maju ke medan perang bukan karena
membela kakanya, melainkan karena rasa tanggung jawabnya sebagai panglima yang
harus membela negara ( Ramayana)
(e). Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini
bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya
manusia mempunyai tanggung jawab Iangsnng ternadap Tuhan. Sehingga tindakan
manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam
berbagai kitab sud melalui berbagai macam agama Pelanggaran dari
hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan
peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan
melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan
berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan
manusia ternadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi
tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.
Contoh:
Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah
selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai
dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan
agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan din kepada Tuhan demi rasa
tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung
jawab ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat
manusia pada umumnya yang
seharusnya meneruskan keturunannya yang sebetulnya juga
merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai mahluk
Tuhan.
C. PENGABDIAN DAN
PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian
dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan
baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
(a). Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa
pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan,
cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan
dengan ikhlas.
Pengabdian itu pada hakekatnya
adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras
sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. hal itu berarti
mengabdi kepada keluarga.
Lain halnya jika kita membantu ternan
dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan
pengabdian. tetapi hanya bantuan saja.
Berikut ini diberikan
gambaran bagaimana orang tua mengabdi kepada putra-putrinya
demi kebahagiaan keluarga mereka.
Sepasang suami istri
guru sekolah dasar di sebuah desa. Anaknya
cukup banyak. yaitu 6 orang. Untuk dapat memenuhi
kebutuhan keluarga besar tesebut. si ibu tetap bekerja
sebagai guru. karena tahu bahwa gaji
suaminya juga kecil, Si ibu di rumah tidak melepaskan
tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga,
karena memang tidak mampu membayar pembantu.
Untuk urusan pendidikan di sekolah si bapak yang
bertanggung jawab, sedangkan si ibu untuk urusan
pendidikan yang bersangkutan dengan rumah tanggga. Si Bapak
mcmbimbing putra-putrinya dalam
belajar di rumah malam hari. scdangkan siang
hari saling dengan praktek biologi seperti
menanam sayur. memelihara ternak yang hasilnya langsung
dapat dimanfaatkan oleh keluarga. Si ibu mcngajar putra-putrinya memasak,
mencuci piring. mencuci pakaian. membersihkan
rumah. Anak-anaknya yang mulai besar menjadi
semacam asistennya. Setelah anak-anaknya mulai harus sckolah
di kota, mereka itu hanya disewakan kamar yang murah dengan harus memasak
dan mencuci sendiri yang sudah terlatih baik waktu di desa.
Demikianlah maka kamar itu makin banyak
penghuninya oleh adik-adik yang juga
menyusul kakak untuk belajar di kota.
Sekali seminggu seorang pulang untuk mengambil
uang dan perbekalan di desa, dan
sekali sebulan ayah-ibu datang ke kota untuk tetap
mengakrabkan hubungan mereka sebagai keluarga, sekaligus
mengontrol apakah anak-anaknya menjalankan
kewajibannya secara benar. Hal demikian juga
dilakukan oleh keluarga itu waktu anak
terbesar harus masuk ke perguruan tinggi. Pada waktu si sulung
sudah tarnat dan bekerja, ia pindah ke tempat kerjanya dan
berfungsi sebagai donateur ternadap adik-adiknya.Walhasil
seluruh putra-putri keluarga guru tersebut dapat menamatkan
sekolahnya dan menjadi sarjana. Sementara itu si
bapak dan ibu bertahan bekerja sebagai guru di desa
demi mengabdi kepada putra-putrinya agar
dapat menjadi manusia yang hidupnya tidak
sesulit dirinya. Waktu mereka sudah pensiun, mereka
merasakan bahwa pengabdiannya pada putra-putrinya juga
sudah cukup, mereka merasa puas karena mampu membekali
putra-putrinya dengan ilmu yang dijadikan kail
dalam menempuh kehidupan ini. Orang
tua itu tidak membekali dengan ikan, karena akan
cepat habis tanpa bekas !
Manusia tidak ada dengan sendirinya,tetapi
merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi
kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan,
dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pengabdian kepada agama atau kepadaTuhan
terasa menonjolnya seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati.
Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yang terjun di ladang Tuhan karena
kesadaran moralnya,karena panggilanTuhan. Mereka meningggalkan keluarganya dan
tidak akan berkeluarga, Sehingga hampir seluruh waktu waktu, pikiran,
tenaga maupun kegiatan hanya tercurah untuk memuliakan Tuhan. Dalam agama yang
tidak membedakan manusia atas dasar ras ataupun bangsa itu, para biarawan atau
biarawati ditempatkandi daerah – daerah yangjauh dan terpencil.Semuanya
dilakukan dengan semboyan tugas sud. Selain pada gereja Katolik,pada agama
Budha juga dikenal biarawati atau biarawan dengan sebutan bhiksu dan bhiksuni
dengan cara kehidupan yang tidak jauh berbeda.
Pengabdian kepada negara dan bangsa yang juga
menyolok antara lain dilakukan oleh pegawai negeri yang bertugas menjaga
mercusuar di pulau yang terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil
terpencil dari masyarakat ramai, sementara ito sctiap ban tiupan angin kencang
dan laut tidak pernah bernenti, apalagi bila terjadi badai. Mereka bersunyi
diri dalam rnengabdikan diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang.
Kesenangan yang dapat dirasakan oleh pegawai negri di kota tidak dapat
dirasakan,mungkin sekali-sekali bila mereka memperoleh cuti tahunan.
Kesenangandan kegembiraansesamapegawai negri haanya mereka bayangkan secara
terang di alam yang demikian sepi. Anak-anak mereka sulit berkembang sebagai
mahluk sosial, dan tebatas untuk dapat mengembangkan diri akibat terpencilnya
tempat tinggalnya. Dengan membandingkanmereka dan kehidupan kawan-kawannya di
kota atau di tempat yang lebih enak terasa arti pengorbanan mereka demi
keselamatan manusia lain, bangsa dan negara sendiri. Berapa banyakkah orang
yang mau dan mampu menghayati pengorbanan mereka itu.?
(b). Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban
atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti
pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan
yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung
pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas
semata-mata.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai
tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca atau
mendengarkan kotbah agama. Dari kisah para tokoh agama atau nabi, manusia
memperoleh tauladan, bagaimana scmestinya wajib
berkorban. Berikut ini diberikan dua buah penggambaran.
Pangeran Sidharta Gautama dari Kapilawastu
diharapkan oleh ayahnya untuk kemudian menggantikan kedudukannya sebagai raja.
Tetapi, Pangeran tersebut lebih tetarik pada kehidupan pertapa untuk memperoleh
penerangan agung bagaimana caranya manusia dapat membebaskan
dirinya dari sengsara (samsara) melalui pelepasan (mokhsa)
dan mencapai kehidupan abadi di sorga (nirvana). Ia mengorbankan kehidupannya
yang mewah duniawi dalam istana, ia mengorbankan kepentingan keluarganya,
karena memandang bahwa kepentingan umat manusia yang bodoh (avidhya) perlu
didahulukan. Usahanya berhasil memperoleh penerangan agung di tcmpat
pertapaan Bodh Gaya, yang kemudian disiarkan kepada umat manusia. Ia rela
mengorbankan duniawinya, keluarganya. demi kepentingan umat manusia
yang derajatnya lebih tinggi. Ia menjadi seorang Budha yang akhimya tidak
dilahirkan kembali dan menjadi pendiri agama Budha.
Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah
untuk mengorbankan putra tunggalnya Ismail. Walaupun ia sangat
sayang pada putranya tersebut, perintah Allah untuk mengorbankan tetap
dipatuhinya. Allah menguji kesetiaan dan besamya pengorbanan Nabi
Ibrahim. Nabi Ibrahim tidak sampai hati melihat pisaunya dipotongkan ke
leher putranya, tetapi ia sudah bertekad setia menjalankan perintahNya.
Kemudian terbukti. bahwa putra yang mau dikorbankan kepada Allah sudah berganti
dengan biri-biri. Pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim kepada
Allah lebih tinggi kadamya daripada pengorbanan oleh nabi ibrahim sekarang yang
ditiru oleh oleh umat Islam yang menjalankan ibadah haji di Tanah Suci maupun
umat Islam di wilayah lain dengan mengorbanan temak untuk keperluan fakir
miskin pada hari raya Idul Qurban.
Perbedaan antara pengertian pcngabdian dan
pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada
pengorbanan. Antara sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena kata
pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya. Tetapi untuk kala
pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
Pengorbanan merupakan akibat dan
pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran,
perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih,
tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan
saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak
menunjuk kepada perbuatan sedangkan,
pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian
sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu.
Dalam pengabdian selalu dituntut
pengorbanan,tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Kesediaan seorang guru sekolah
dasar ditempatkan di pelosok terpencil daerah transmigrasi, adalah
pengabdian yang juga menuntut pengorbanan. Dikatakan pengabdian karena ia
mengajar disitu tanpa menerima gaji dari pemerintah,
tanpa diurus oleh pihak berwenang usul pengangkatannya,
ia hanya bertanggung jawab untuk kemajuan dan kecerdasan masyarakat / bangsanya.
Ia hanya menerima penghargaan dan belas kasihan dari masyarakat
setempat. Pengorbanan yang ia berikan
berupa tenaga, pikiran,waktu untuk kepentingan anak didiknya.
Dalam novel berjudul
“Siti Nurbaya” karya Marah Rusli, betapa
besar pengorbanan gadis Siti Nurbaya sebagai
pengabdiannya kepada orang tua. Orang tua
Siti Nurbaya tidak mampu membayarhutang kepada Datuk
Maringgih. Sebagai tebusannya, Siti Nurbaya dibujuk agar bersedia kawin
dengan Datuk Maringgih, si tua bangka, walaupun
sebenamya ia sudah mengikat janji dengan pemuda
pujaannya bemama Syamsul Bahri. Demi pengabdian kepada
bapaknya , Siti Nurbaya bersedia memutuskan hubungannya
dengan Syamsul Bahri dan mau dikawinkan dengan
Datuk Maringgih, walaupun dcngan perasaan
yang sangat berat.
referensi :
http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/05/01/manusia-dan-tanggung-jawab/
http://abra139210.wordpress.com/2011/05/24/manusia-dan-harapan/
http://yoppy-candra.blogspot.com/2013/07/manusia-dan-kasih-sayang.html
http://radi76.wordpress.com/2013/04/13/manusia-dan-kasih-sayang/
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
http://abra139210.wordpress.com/2011/05/24/manusia-dan-harapan/
http://yoppy-candra.blogspot.com/2013/07/manusia-dan-kasih-sayang.html
http://radi76.wordpress.com/2013/04/13/manusia-dan-kasih-sayang/
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia