Minggu, 07 Juni 2015
TNI Siapkan Pusdik sebagai Tempat Rehabilitasi Narkoba
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana pusat pendidikan (Pusdik) sebagai tempat rehabilitasi para pengguna narkoba, mengingat saat ini jumlah pemakai barang haram tersebut cukup mengkhawatirkan.
Hal itu menjadi salah satu poin dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara Panglima TNI Jenderal Moeldoko dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (13/5).
Tidak hanya menyediakan tempat untuk lokasi rehabilitasi pengguna narkoba, TNI juga akan dilibatkan dalam upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap serta prekursor narkoba. Serta pertukaran data dan informasi yang diperlukan dengan tetap menjaga kerahasiaan dan kepentingan negara. Termasuk operasi penangkapan secara bersama-sama.
"Tercatat ada 4 juta orang yang harus direhabilitasi. Jumlah inilah yang menyebabkan maraknya bisnis narkoba di Indonesia, ini yang harus ditekan dan diturunkan," ujar Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar, kemarin.
Menurut Anang, perang terhadap narkoba harus dilakukan bersama-sama. Karenanya, BNN melibatkan dan meminta kepada TNI untuk menyediakan tempat rehabilitasi bagi para penyalahguna narkoba seperti, Resimen Induk Kodam (Rindam) di masing-masing daerah.
"Kami meminta tempat-tempat pelatihan militer, sarana agar bisa digunakan sebagai tempat rehabilitasi. Termasuk menyiapkan rindam-rindam menjadi sah dengan aturan dan diizinkan untuk menjadi tempat rehabilitasi sosial, ini sedang kami proses," katanya.
Hal ini guna mewujudkan program yang dicanangkan pemerintah kepada BNN untuk bisa melakukan rehabilitasi 100.000 pengguna narkoba pada tahun ini. Padahal dengan kemampuan yang dimiliki saat ini, BNN hanya mampu merehabilitasi 2.000 pengguna narkoba dalam satu tahun. Apalagi, pada tahun depan BNN ditargetkan harus mampu merehabilitasi 200.000 pengguna.
Selain tempat rehabilitasi, BNN juga akan melakukan pelatihan kepada para prajurit TNI untuk bisa menjadi pembina dalam upaya rehabilitasi pengguna narkoba. "Sumber dayanya akan kami latih. Sehingga para personel TNI punya pemahaman bagaimana melakukan rehabilitasi. Kemampuan ini akan digunakan untuk merehabilitasi para pengguna narkoba di Rindam," ujarnya.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyambut baik kerja sama tersebut dan siap menyediakan pusdik baik yang berada di Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) sebagai tempat rehabilitasi oleh BNN. Apalagi, saat ini Indonesia memasuki darurat narkoba. "Jadi pada prinsipnya TNI siap melaksanakan kerja sama ini. Sebab kalau tidak diperangi, akan terjadi lost generation akibat narkoba," ujarnya.
Moeldoko menyebutkan, instansi pendidikan militer atau rindam sudah ada di setiap Kodam dan tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, ada pula pusdik-pusdik TNI yang sifatnya terpusat. POM AD misalnya, memiliki gedung yang cukup besar sehingga bisa digunakan sebagai tempat penampungan. Selain itu, semua kecabangan seperti, Perbekalan Angkutan (Bekang) punya ruang untuk itu.
"Memang tempat-tempat itu adalah tempat belajarnya prajurit. Nanti pilot project-nya saya serahkan kepada Pak Anang. Prinsipnya, kami menyediakan sarana dan prasarana, serta prajurit-prajurit yang dilatih sebagai pembina," ujar Panglima TNI.
Mantan KSAD ini menambahkan, selain ikut merehabilitasi, prajurit TNI juga akan dilibatkan untuk menangkap pengedar termasuk bila ada prajurit yang terlibat narkoba. Panglima mengakui, penyelundupan narkoba di wilayah perbatasan cukup banyak terutama di Kalimantan.
"Banyak sekali kita tangkap dan berhasil kita serahkan ke kepolisian. Seperti di wilayah perbatasan Kalimantan. Saya juga sudah komplain kepada Panglima Malaysia, kenapa di Malaysia ketat, kok bisa lari ke perbatasan dengan enak gitu, seenaknya. Baru-baru ini di Papua," ujarnya.
Pendapat :
Saya setuju dengan TNI yang ingin menambahkan pusdik rehabilitas narkoba guna merehabilitas pengguna narkoba diindonesia. sudah kita ketahui jika tingkat pengguna narkoba di indonesia sangat menghawatirkan, setiap tahunnya selalu bertambah pengguna barang haram tersebut. Oleh karena itu pusat rehabilitasi ini berguna untuk mengurangi angka pengguna narkoba, walaupun hanya mengurangi bukan untuk mencegah penggunaan narkoba diindonesia. Memang pencegahan adalah hal yang lebih penting bilamana dapat mengurangi angka pemakai bahkan menghilangkan angka pemakai barang tersebut. Namun dengan pusat rehabilitasi ini menjadi titik awal sebelum dapat melakukan pencegahan-pencegahan narkoba dikalangan masyarakat indonesia, setidaknya tindakan TNI kali ini guna memerangi narkoba yang ada di wilayah indonesia.
Sumber : http://nasional.sindonews.com/read/1000941/14/tni-siapkan-pusdik-sebagai-tempat-rehabilitasi-narkoba-1431521866
Langganan:
Postingan (Atom)