Label

Sabtu, 16 November 2013

BAB 4 : PEMUDA DAN SOSIALISASI

BAB 4 : PEMUDA DAN SOSIALISASI

Internalisasi Belajar Dan Spesialisasi

Menurut artikel ANOMI DIKALANGAN REMAJA AKIBAT KEKABURAN NORMA di harian kompas, hari senin, tanggal 11 februari 1985 memuat bahwa  Masa Remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematis, masa ini memungkinkan mereka berada dalam anomi akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua. Dalam demikian , seringkali muncul perilaku menyimpang atau kecenderungan melakukan pelanggaran. Kondisi ini juga menjadi sasaran pengaruh Media massa.
Anomi pun muncul akibat keanekaragaman dan kekerabatan norma.

Orientasi Mendua

Menurut Dr Male , Oriientasi mendua adalah orientasi yang bertumpu kepada harapan orang tua, masyarakat dan bangsa yang sering bertentangan dengan keterikatan serta loyalitas terhadap teman sebaya. Pada masa remaja adalah masa bimbang jadi mereka menyerap semua informasi tampa menyaringnya dengan demikian remaja adalah kelompok potensial yang mudah dipengaruhi media massa.

Menurut Enoch Markum ada 2 cara alternative memecahkan masalah ini , yang pertama mengaktifkan kembali fungsi keluarga dan kembali kepada pendidikan Agama.

Peran Media Massa

Pada dewasa ini media massa mengambil semua informasi dari pesimisifnya masyarakat yang tercermin pada isi media massa tersebut. Sementara itu masa remaja adalah masa peralihan yangditandai 2 ciri yaitu menyatakan identitas diri dan melepas diri dari ketergantungan orang tua , jadi dari ciri-ciri itu mereka cenderung melahapp informasi yang serasi dengan selera dan keinginan mereka.

Adapun Jalan keluar yang diberikan ahli komunikasi yaitu membekali remaja dengan keemampuan berinformasi yang mencakup menemukan , memilih, menggunakan dan mengevaluasi informasi adahalnya secara personal dengan bimbingan orang tua dalam mengkomsumsi media massa.

Perlu Dikembangkan

Kecenderuangan-kecenderungan relasi orang tua dan remaja ( KROR) ada 2 : postif dan negative. KROR positif merupakan factor pendukung hubungan orang tua dan anak secara edukatif kalau KROR negative bersifat tidak mendukung karena bersifat destruktif dan konfrontatif .
Menurut Kankanwil Depdikbud DKI Jakarta berpendapat kalau jalur kulikuler dan jaluh ekstrakulikuler pada hakikatnya saling menunjang dalam pembentukan kepribadian dan pengarahan pada remaja.

Masalah kepemudaan dapat ditinjau dari 2 asumsi :
- Penghayatan mengenai proses perkembangan bukan sebagai suatu kontinum yang sambung menyambung tapi fragmentasi, terpecah-pecah, dan setiap  fragmen mempunyai arti sendiri-sendiri.
-Posisi pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri.

Pemuda sebagai satu obyek dalam hidup, tentulah memiliki nilai-nilai sendiri dalam mendukung dan menggerakan hidup bersama itu dan karena itu Penafsiran mengenai identifikasi pemuda seperti ini disebut pendekatan ekosferis.

PEMUDA DAN IDENTITAS

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama adari generasi lain. Pemuda-pemuda pun memiliki potensi-potensi yang penting sebagai sumberdaya manusia. Oleh karenanya potensi positif ini mesti terus digarap . Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselerasikan diri ditengah-tengah masyarakat.
a. Pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berdasarkan
Landasan idiil (pancasila), Landasan Konstituional (UUD45), Landasan strategis ( Garis-Garis Besar Haluan Negara), Landasan Historis( Sumpah pemuda dan proklamasi), Landasan normative ( Etika, tata nilai dan tradisi leluhur)

Dalam Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda menyangkut 2 pengertian pokok
- Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan-kemampuan serta landasan untuk mandiri dalam keterlibatan secara fungsional
- Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan adlah yang masiih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi

b. Masalah dan potensi generasi muda
Masalah :
Menurunnya jiwa idealism , patriotism dan nasionalisme, Kekurang pastian pemuda pada masa depan, belum seimbang antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, Kurangnya lapangan kerja, Kurangnya gizi, Perkawinan dibawah umur, Pergaulan bebas, Kenakalan remaja, belum adaperaturan perundangan yang mengatur generasi muda

Potensi :
Idealisme dan daya kritis, Dinamika dan kreatifitas, Keberannian mengambil risiko,Optimis dan kegairahan semangat. Sikap Kemandirian dan displin murni, Terdidik, Keaneka ragamaan dalam persatuan dan kesatuan, Patriotisme dan nasionalisme, Sikap kesatria, Kemampuan penguasaan Ilmu dan teknologi


Sosialisasi adalah proses membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri. Melalui Proses sosialisasi , individu akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya dengan sosialisasi, individu menjadi tahu bagaimana ia msti bertingkah laku ditengah-tengah masyarakatdan lingkunagn budayanya. Proses sosialisasi tidak berhenti pada keluarga tapi masih ada lembaga lainnya.

Tujuan Sosialisasi :
-Individu diberi ilmu untuk kehidupannya kelak dimasyarakat
-Individu mampu berkomunikasi secara efektif
-Pengendalian fungsi-fungsi organic
-Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yag ada pada masyarakat

PERGURUAN DAN PENDIDIKAN

Upaya bangsa Indonesia mengembangkan potensi pemuda agara menjadi innovator-inovator itu melalui pembinaan sedini mungkin ketika SLTP/SLTA dengan cara penyelenggaraan lomba karya ilmiah oleh lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada saat perguruan tinggi lebih banyak diarahkan program-program studi dalam berbagai ragam pendidikan formal.

B. PENDIDIKAN DAN PERGURUAN TINGGI

Kualitas Sumber daya manusia merupakan faktoryang sangat menentukan dalam proses pembangunan. Karena SDM bukan hanya sebgai obyek tetap subyek pembangunan. Disinilah terletak arti penting dari pendidikan sebgai satu upaya untuk terciptanya sumber daya manusia. Adapun 2 faktor yang dapat kita amati dalam pembangunan dewasa ini : Semakin banyak manusia yang membutuhkan pendidikan dan semakin bervariasinya mutu pendidikan yang diharapkan oleh mereka.

Pembicaraan tentang generasi muda khususnya yang mengeyam pendidikan tinggi menjadi sangat penting karena beberapa alas an :
-Sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan trbaik
-sebgai kelompok masyarakat yang terlama dibangku sekolah
-Mahasasiwa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu
-Mahhasiswa yang akan menjadi susunan teratas dari kekuasaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar